Saturday, 12 December 2015

mesin penggergajian

Mesin yang digunakan dalam industri penggergajian kayu

Proses penggergajian di dalam industri menggunakan alat-alat yang memiliki jenis dan fungsi yang berbeda-beda. Beberapa alat diantaranya adalah circular saw (gergaji bundar), gang saw mill (gergajiu kelompok), block saw mill, band saw (gergaji pita), transportable saw mill.
1.      Circular saw ( gergaji bundar)
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEha2x3mc0893P1gkH_dJVwl3I2IENjUkqkLSZqTPo0QS1T05IugY9bORxPMNzV8tQKqP9v8bVZ3v74ma3aKWHeLuwVqqS8pSQUe-EAqJFCdEWTb6QL0YKntDvUVSZrozy12f_EX_JnCm_M/s320/circullar+saw.jpeg

Gergaji bundar secara luas digunakan di seluruh industri, paling umum pada peralatan industri mekanik.
Kelebihan :
Gergaji dapat dipasang dengan handpiece portabel (seperti "Skilsaw), atau dapat diperbaiki dalam bangku sehingga sebagian dari pisau menonjol di atas meja, sehingga mudah merobek kayu. Gergaji dapat dipindah-pindahkan dalam bangku, perjalanan ke dan ke bawah "(suatu pengaturan bangunan umum ditemukan di situs) atau dapat dipindahkan pada lengan di tempat kerja (seperti menggambar atau radial melihat). Gergaji dapat dipindahkan secara manual atau dengan kaki, atau dapatmenjadi pneumatik powered.
Kelemahan circular saw (gergaji bundar) adalah sebagai berikut:
-          Bilah tebal dari yang lain dan membutuhkan tenaga yang besar
-          Bilah memiliki diameter 1m, sehingga susah atau tidak bias menggergaji kayu dengan diameter lebih besar dari 1m
-          Pada ujung gergaji biasanya ada gigi tambahan yang lebih keras











2.      Band saw (gergajji pita) 
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRtHFE8AfFlK0f-via6HqETt0vofMZjCZwGiKXppRH3IfMu_u9lTTPkje__CIx0yHiBa8XLsBPLp0OKDzmdEQTbGd8-0-IhOjxVqneM_rBP2CqsDuv2RgNHHPZ2c7auqzB9bYj_pJS9Q4/s320/band+saw.jpeg

Band saw mill (gergaji pita) merupakan kebalikan dari gergaji bundar.
-          Banyak digunakan dalam penggergajian karena memiliki kelebihan lebih tipis, lintasan gergaji lebih sempit sehingga tidak boros terhadap kayu yang digergaji, lebih stabil atau tidak goyang.
-          Dilengkapi gigi tambahan sehingga lebih cepat dalam penggergajian
-          Harga relatif lebih mahal
-          Biaya pemeliharaan lebih mahal
Penyebab kecelakaan pada penggunaan band saw adalah sebagai berikut:
-          Menimbulkan overfeeding yaitu menekankan pisau gergaji dengan kekuatan yang melampaui batas dan ketegangan ketika menggunakan alat dengan tekanan tinggi.
-          Ketika mengggunakan gigi gergaji yang membosankan atau sudah tua
-          penggunaan dengan kecepatan tinggi
-          Sawteeth tidak teratur dan tidak merata, sehingga tidak stabil dalam penggunaannya
-          Kurang menguasai dalam menggunakan alat tersebut, atau tidak menerapkan sesuai dengan panduan penggunaan
-          Kepanasan selama menggiling gullets, menyebabkan bluing dan casehardening
-          Memaksa baja terlalu dan terlalu cepat swaging dan membentuk atau terlalu banyak swage
-          Kondisi gergaji yang casehardening atau bengkok
-          roda bandmill yang longgar
-          ukuran diameter roda pisau yang kecil
-          Kondisi bilah yang bergetah, berkarat atau bekas tambalan




3.      Planner (mesin serut)
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFMhtX2PDTrFhttWvGhrZbNoEUEIudaN5nG-W3Da-XwcBhWKchzFh8HnmFkDKAufjd4YxQwYPBh2DCaZ9N1kv767ZnBPkN7Bl-KRxNahKT4b-I4wjpKnIFW9d3sG-0Og0414GQQ-NcLHI/s200/planner.jpeg



Planner merupakan jenis gergaji untuk meratakan dan menghaluskan permukaan lebar dan tebal, terutama pada industry penggergajian furniture atau mebel. Ada beberapa jenis planner yaitu:
-          Single planner. Disini kayu gergajian yang hanya satu bagian saja yang terserut
-          Double planner. Disini kedua permukaann kayu tersebut terserut, sehingga lebih mudah dalam pengerjaannya disbanding dengan single
-          Four side planner, berbeda dengan kedua jenis diatas, disini keempat sisi akan diserut misalnya pada pembuatan kayu gergaji berbentuk balok akan lebih mudah dalam proses penggergajiannya, ini disebut juga dengan moulder.

4.      Sander (mesin amplas)
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifupBIYAKq8yvHEo5lT7CGV1T_vijq4tPKVNvCFa7QoeGo9g4wBS1k3eVXD8QwgvnqBpH0mDgGDvxYjSr0ct0-LoR5694USmiIOhpva5d5LDSAMGzVSyNI9lGd5fH2GoxkqMaXc_Kr_Qw/s320/sanders.jpeg

Sander dilengkapi dengan kertas pasir terpasang. Penggunaan kertas pasir dalam mesin ini untuk menghaluskan kayu gergajian. Juga untuk membuang kotoran-kotoran yang menempel pada permukaan kayu gergajian tersebut. Kecepatan untuk menghaluskan berbeda-beda pada kondisi tertentu.



Saturday, 5 December 2015

JENIS KAYU BESERTA KELASNYA

Jenis dan kelas Kayu
Tidak bisa dipungkiri bahwa Kayu memiliki banyak fungsi dan manfaat. Tidak hanya sebagai penyeimbang alam, kayu juga bisa digunakan sebagai bahan material bangunan, kertas, obat-obatan, elemen estetika, karya seni dan masih banyak lagi. Seperti halnya fungsi dan manfaat, jenis dari kayu itu amatlah banyak, khususnya di Indonesia.
Banyaknya jenis kayu yang ada di Indonesia ini sering kali membuat orang yang masih awam tentang kayu menjadi kesulitan untuk membeda – bedakan jenis kayu. Maka dari itu dalam pengenalan jenis – jenis kayu lebih baik jika kita mengklasifikasikan kayu kedalam beberapa kelas yang ditinjau dari kekuatan dan keawetannya. Berikut adalah beberapa contoh kayu berdasarkan tingkat keawetan dan kekuatan.

a. Kayu Jati (Tectona Grandis)
   Kayu jati mempunyai tingkat pemakaian I, tingkat keawetan I, dan tingkat kekuatan II. Mempunyai berat jenis 0,67 g/cm­3. Di Indonesia banyak terdapat di pulau jawa, khusunya didaerah Rembang, madiun, dan Kediri. Warna awal dari kayu jati adalah sawo kelabu dan apabila telah lama terkena sinar matahari menjadi warna sawo matang.
Kayu jati merupakan kayu kelas satu karena kekuatan, keawetan dan keindahannya. Secara teknis, kayu jati memiliki kelas kekuatan I dan kelas keawetan I. Kayu ini sangat tahan terhadap serangan rayap.
Kayu teras jati berwarna coklat muda, coklat kelabu hingga coklat merah tua. Kayu gubal, di bagian luar, berwarna putih dan kelabu kekuningan.
Meskipun keras dan kuat, kayu jati mudah dipotong dan dikerjakan, sehingga disukai untuk membuat furnituredan ukir-ukiran. Kayu yang diampelas halus memiliki permukaan yang licin dan seperti berminyak. Pola-pola lingkaran tahun pada kayu teras nampak jelas, sehingga menghasilkan gambaran yang indah.
b. Kempas (Koompasia Malaccesis Maing)
   Kayu Kempas mempunyai tingkat pemakiaian I, tingkat keawetan III – IV, dan tingkat kekuatan I. Mempunyai berat jenis antara 0,68 – 1,29 g/cm­3.
c. Kamfer
    Kayu Kamfer mempunyai tingkat pemakaian III, tingkat keawetan III, dan tingkat kekuatan II. Mempunyai berat jenis 0,7 – 0,9 g/cm­3. Banyak terdapat didaerah Sumatera dan sedikit di Kalimantan. Mempunyai warna sawo merah.
Kayu kamfer tidak tahan terhadap serangan rayap, akan tetapi agak tahan terhadap bubuk, oleh karene itu kayu ini tidak baik digunakan untuk konstruksi bangunan yang tidak terlindung. Kelebihan dari kayu kamfer ini adalah mudah dikerjakan selain itu mengembang dan menyusutnya kecil. Banyak dipakai untuk bahan bangunan rumah. Mempunyai warna sawo merah.
d. Rengas (Gluta Renghas L)
    Kayu Rengas mempunyai tingkat pemakaian III, tingkat keawetan II, dan tingkat kekuatan II. Mempunyai berat jenis 0,59 – 0,84 g/cm­3. Banyak terdapat di daerah Kalimantan Tengah.
e. Mindi (Melia Azedarach L.)
   Kayu mindi mempunyai tingkat pemakaian IV, tingkat keawetan III – IV, dan tingkat kekuatan II – III. Mempunyai berat jenis 0,42 – 0,65 g/cm­3. Banyak terdapat dipulau jawa.
f. Suren
   Kayu Suren mempunyai tingkat pemakaian IV, tingkat keawetan IV, dan tingkat kekuatan III. Mempunyai berat jenis 0,4 – 0,7 g/cm­3. Kayu jenis ini dapat tumbuh di seluruh daerah di Indonesia. Oleh karena itu kayu jenis ini hanya dipakai untuk bekisting dan kadang – kadang untuk bangunan sementara.
g. Jelutung (Dyera Spec Div.)
    Kayu jelutung mempunyai tingkat pemakaian IV, tingkat keawetan V, dan tingkat kekuatan III – V. Mempunyai berat jenis 0,42 - 0,91 g/cm­3. Kayu jenis ini banyajk terdapat di pulau Jawa.
h. Duren (Durio Spec. Div)
   Kayu duren mempunyai tingkat pemakaian IV, tingkat keawetan IV – V, dan tingkat kekuatan III – IV. Mempunyai berat jenis 0,42 – 0,91 g/cm­3. Kayu jenis ini terdapat hampir di seluruh Indonesia.
i.  Merbau
   Kayu Merbau mempunyai tingkat pemakaian I, tingkat keawetan I, dan tingkat kekuatan I. Mempunyai berat jenis 0,9 – 1,0. Di Indonesia banyak terdapat didaerah pulau Sumatera bagian utara, Sulawesi, dan kep. Maluku.
j.  Bangkirai
               Kayu Bangkirai sering juga disebut Jati Kalimantan atau juga kayu Balau. Kayu ini mempunyai tingkat pemakaian I, tingkat keawetan II, dan tingkat Kekuatan I. Mempunyai berat jenis 0,8 – 0,11. Di indonesia banyak terdapat di daerah Kalimantan dan Sumatera. Berwarna sawo kering dan lama – lama menjadi lebih tua.
k. Belian
  Sebenarnya ada beberapa macam kayu yang termasuk kedalam kayu Belian, dua diantaranya adalah Onglen dan Belian atau sering disebut juga kayu Besi dari Kalimantan. Kayu Belian mempunyai tingkat pemakaian I, tingkat keawetan I, dan tingkat kekuatan I. Mempunyai berat jenis 0,9 – 1,2. Banyak terdapat di pulau kalimantan. Berwarna sawo muda dan lama kelamaan menjadi abu – abu hingga menjadi hitam.
l.  Resak
               Kayu Resak mempunyai tingkat pemakaian I, tingkat keawetan I, tingkat kekuatan I. Mempunyai berat jenis 1,1. Banyak terdapat didaerah Sumatera dan Kalimantan. Berwarna sawo muda dan lama kelamaan menjadi sawo tua.
m. Rasamala
    Kayu rasamala termasuk tingkat keawetan II, tingkat keawetan II, tingkat pemakaian II dan berat jenisnya 0,6-0,8.
Kayu ini tahan terhadap rayap dan bubuk, baik dipakai di tempat yang terlindung. Pertumbuhan kayu ini sering di temukan seratnya yang memuntir, saat pengeringan penarikannya cuk up kuat (kembang susutnya sangat besar). Pohon ini cocok tumbbuh di daerah yang ketinggiannya lebih dari 500 m di atas permukaan laut. Banyak Di pakai untuk konstruksi bangunan rumah, kadang-kadang juga di pakai untuk bantalan jembatan. Pohon ini banyak ditemukan di daerah Jawa Barat dan di daerah Sumatera. Berwarna sawo merah.
n.  Merawan
    Kayu merawan mempunyai tingkat pemakaian II, tingkat keawetan II, dan tingkat kekuatan II. Mempunyai berat jenis 0,6 - 0,8. Banyak terdapat didaerah Sumatera dan Kalimantan. Berwarna sawo muda dan lama kelamaan menjadi sawo tua.
o. Puspa
    Kayu Puspa ini mempunyai tingkat pemakaian III, tingkat keawetan III, dan tingkat kekuatan II. Mempunyai berat jenis 0,6 – 0,8. Kayu jenis ini banyak terdapat didaerah Jawa Barat. Kayu ini hanya digunakan pada konstruksi bangunan sederhana, terutama didaerah pegunungan.
p.  Keruwing
     Kayu Keruwing mempunyai tingkat pemakaian II, tingkat keawetan II, tingkat kekuatan II ataupun III. Mempunyai berat jenis 0,6 – 0,9. Kayu janis ini banyak terdapat di pulau Sumatera dan Kalimantan. Selain itu kayu jenis ini hanya dipakai untuk bangunan – bangunan yang sifatnya kurang berarti atau hanya bersifat sementara.
q.  Jeungjing
    Kayu Jeungjing mempunyai tingkat pemakaian IV, tingkat keawetan IV, dan tingkat kekuatan IV. Mempunyai berat jenis 0,3 – 0,5. Kayu jenis ini banyak terdapat di daerah Jawa Barat, banyak ditanam di daerah perkebunan teh. Kayu Jeungjing sangat baik untuk dipakai pada konstruksi paku.
Gunakanlah kayu seperlunya. Jangan berlebihan dalam penggunaan kayu sebagai bahan kontruksi, karena dizaman sekarang, persedian kayu mulai berkurang.
   Akan tetapi dengan kemajuan zaman yang lebih canggih dan praktis dalam bahan bangunan, janganlah kita melupakan bahan material kayu.